Sunday, November 1, 2020

Eddy Soesanto, Pengusaha Pembibitan Tanaman Buah

Bibit Lengkeng Paling Diminati

Untung hingga 50%

Hanya dari modat beberapa batang tanaman buah yang ditanam di rumahnya, Eddy Soesanto sukses menjalankan usaha pembibitan tanaman buah. Kini dari usaha pembibitan tanaman buah yang berlokasi di Cijantung Jakarta Timur dan Parung Bogor bisa mendatangkan omset sekitar Rp 40 juta dengan keuntungan 50% setiap bulan. Seperti apa Eddy membangun usahanya? 

Kecintaan terhadap tanaman buah mengantarkan Eddy Soesanto menjadi pengusaha bibit tanaman buah. Meskipun tidak memiliki background pertanian, namun dari profesinya sebagai konsultan desain interior, ia mengetahui banyak kliennya yang hobi dengan tanaman buah. Eddy pun ikut tertarik untuk menanam dan membibitkan sendiri tanaman buah di rumahnya. Pengetahuan budidaya tanaman buah ia peroleh dari baca buku (secara otodidak). 

Isdiyanto, Pembudidaya Tanaman Keras

Omset Mencapai Rp 100/ bulan dengan Keuntungan Lebih 60%

• Paling Laku Bibit Jati dan Sengon 

Semakin gencarnya aksi penyelamatan bumi dengan digalakkannya penanaman pohon dan pemulihan hutan gundul membuat kebutuhan akan bibit tanaman keras, seperti Jati, Sengon dan Jabon tidak pernah surut. Hal inilah yang membuat Isdiyanto yang pada awalnya hanya sebagai aktivis pemerhati lingkungan, tertarik menjadi pembudidaya tanaman keras. Tidak hanya sebatas budidaya saja, ia pun kerap memberikan layanan konsultasi budidaya gratis bagi para konsumennya. Seperti apa usaha yang mampu meraih omset hingga Rp 100 juta per bulan ini? 

Rasa keprihatinan Isdiyanto muncul melihat maraknya penebangan liar di hutan, sehingga pria berumur 41 tahun ini tertarik mempelajari masalah kelestarian alam. Selain belajar dari berbagai buku budidaya tanaman keras, terkadang ia juga kerap berkonsultasi pada ahli budidaya tanaman keras.

Usaha Menggiurkan dari Pembibitan Tanaman


• Untung hingga 60% 

• Modal Kecil, Omset Bisa hingga Ratusan Juta 

Waktu pemeliharaan yang singkat membuat usaha pembibitan tanaman bisa dibilang tidak seberat proses budidayanya. Apalagi bibit tanaman keras dan buah akan selalu dibutuhkan sepanjang tahun, baik untuk kebutuhan budidaya maupun industri. Banyaknya permintaan bibit tanaman keras dan buah juga dipicu isu global warming. Seperti apa prospek usaha pembibitan kedua jenis tanaman tersebut? 

Sunday, October 25, 2020

Dian Sophia Lydiasari, Owner PT Data Lima: Pelopor Software dan Server Penjualan Pulsa Produksi Lokal

Raih Untung hingga 60% 

Pulsa sudah menjadi kebutuhan pokok para pengguna ponsel sehingga usaha penjualan pulsa tak akan pernah ada matinya. Bahkan kian hari pengguna ponsel selatu bertambah. Perkembangan ini diikuti maraknya usaha penjualan pulsa elektronik. Sayang server dan software yang dibutuhkan untuk distribusi pengisian pulsa masih banyak menggunakan buatan luar negeri. Produksi server dan software untuk keperluan distribusi pulsa itulah yang dilirik Dian Sophia Lydiasari sebagai peluang usaha. Meskipun sempat dilarang orang tua untuk membuka usaha, ia membuktikan bahwa memiliki usaha itu lebih baik daripada hanya sebagai pegawai. Seperti apa kegigihannya membesarkan usaha? 

Sebagai anak pegawai negeri, Dian Sophia Lydiasari selalu mendapat pesan dari orangtuanya agar jangan membuka usaha tetapi cukup jadi pegawai saja agar pikiran tidak perlu terbebani dengan masalah apapun dari usaha tersebut. Namun karena memang sudah memiliki jiwa wirausaha semasa kuliah, wanita kelahiran Jakarta, 1 September 1973 ini melanggar pesan kedua orangtuanya. Jiwa wirausaha tersebut ia cerminkan dengan membuat usaha dekor kamar bersama teman-temannya semasa kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi Trisakti Jakarta sambil menjadi asisten dokter gigi. 

Saturday, October 24, 2020

Membedah Bisnis Jilbab yang Semakin Moncer

Jilbab Bahan Katun Paris Paling Laris, Untungnya hingga 50 Persen 

Jilbab sebagai bagian dari fashion memiliki potensi pasar yang begitu besar. Tak heran jika saat ini pelaku bisnis jilbab bertomba-lomba mengeluarkan kreasi baru model jilbab nan cantik untuk merebut hati konsumen. Aneka ragam jilbab, dari mulai modelnya, bahan, motif, aplikasi, hingga warna dan coraknya berpeluang sebagai bisnis yang prospeknya cerah baik di kota besar maupun di daerah. Begitu pula pelengkapnya berupa ciput dalaman, manset, dan lainnya. Seperti apa potensi bisnis jilbab, dan apa tren jilbab yang saat ini sedang digemari? 

Thursday, October 22, 2020

Kiat Sukses Membuka Toko Perlengkapan Bayi


Diasuh Oleh : Ariyanto MB Konsultan dan Perencana Bisnis Email : ariyanto_mb999@yahoo. com

Tanya:

Saya belum 1 bulan buka toko perlengkapan bayi, lokasinya dekat dengan perumahan, namun pembelinya belum terlalu banyak, promosi saat ini yang saya lakukan hanya dengan pemasangan papan nama di depan toko saja, jadi yang ingin saya tanyakan adalah:

1. Bagaimana cara promosi yang baik dalam melakukan usaha ini?

2. Berapa banyak pengunjung yang ideal untuk datang ke toko agar usaha ini dapat stabil dan dalam jangka waktu berapa lama?

3. Apa yang harus dilakukan dalam pengembangan usaha ini?

Wednesday, September 30, 2020

Yustina Sadji, Rezeki Sesama Perempuan Kupang

KOMPAS/KORNELIS KEWA AMA---Yustina Sadji saat mengikuti pameran di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa (22/9/2020).

Yustina Sadji, warga Noelbaki Kabupaten Kupang, NTT berhasil mendorong puluhan ibu-ibu, termasuk eks pengungsi Timor Timur merintis usaha mikro sendiri.

Ketika ada kemauan dan daya juang, usaha sekecil apa pun bisa berkembang. Hal itu diyakini Yustina Sadji, warga Noelbaki, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur yang berhasil merintis usaha mikro. Ia menularkan semangat itu kepada banyak perempuan lain.

Thursday, September 17, 2020

Albert Gilon, Budidaya Rumput Laut Sejahterakan Masyarakat Pesisir NTT

KOMPAS/KORNELIS KEWA AMA---Albert Gilon

Budidaya rumput laut tidak mudah. Pembudidaya harus punya keterampilan dan pengetahuan khusus. Albert Gilon (60) memiliki keduanya dan tidak segan membaginya kepada orang lain

Budidaya rumput laut tidak mudah. Pembudidaya harus punya keterampilan dan pengetahuan khusus. Albert Gilon (60) memiliki keduanya dan tidak segan membaginya kepada orang lain. Sejauh ini, ratusan orang pengembang budidaya rumput laut di Nusa Tenggara Timur dan provinsi lain telah ia latih.

Sayang, pelatihan budidaya rumput laut (Eucheuma cottonii) terpaksa berhenti selama masa pandemi Covid-19 demi menghindari kerumunan. Namun, laki-laki yang disapa Gilon, itu, tetap rajin mengontak para ketua kelompok pembudidaya rumput laut yang terpencar di berbagai daerah.

Tuesday, September 15, 2020

Setya Yudha Indraswara, Gaul dalam Secangkir Kopi

KOMPAS/BUDI SUWARNA---Setya Yudha dan istri, Ike Hamdan, di ”markas” Jaringan Warkop Nusantara di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (3/9/2020).

Yang penting itu bukan kopinya, tapi ngopinya. Kopi sekadar biji, tapi ngopi punya dimensi sosial.

Masa depan ada di warung kopi. Setya Yudha Indraswara meyakini hal itu. Buat dia, warung kopi bukan sekadar tempat menyeruput kopi, melainkan juga ruang sosial di mana orang dengan aneka latar belakang leluasa berinteraksi dan bebas diskusi. Bayangkan jika ruang sosial itu terus tumbuh dan mekar. Sekat-sekat yang memisahkan akan runtuh dengan sendirinya.

Wednesday, September 9, 2020

Anton Supriyono, Penebar Virus Pertanian Modern dari Banyumas


KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO---Anton Supriyono di greenhouse CV Makhdum Wangi, Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (22/8/2020). Anton memberdayakan anak-anak muda di kampungnya agar terjun menjadi petani.

Anton Supriyono, mantan TKI yang berhasil mengembangkan pertanian modern di beberapa daerah. Di kampungnya Cilongok, Banyumas, ia mendorong anak-anak muda untuk menjadi petani.

Setelah tujuh tahun merantau ke Malaysia, Anton Supriyono (41) memutuskan pulang kampung. Ia gunakan  pengalamannya bekerja di perusahaan pertanian di negeri jiran itu sebagai bekal untuk mengembangkan pertanian modern di sejumlah kota di Indonesia termasuk daerah asalnya Banyumas, Jawa Tengah.

Sunday, September 6, 2020

Hendra Susanto Mengangkat Pamor Kopi Arabika Semendo


KOMPAS/EDDY HASBY---Hendra Susanto, pegiat Kopi dan pemilik Beskabean Coffee Roastery di Palembang.

Hendra Susanto mengenalkan kelezatan kopi arabika Semendo ke seluruh Indonesia dan dunia. Tak hanya itu, dia juga menyejahterakan petani kopi Semendo.

Semendo, yang terletak di daerah pegunungan Bukit Barisan, Provinsi Sumatra Selatan, merupakan salah satu daerah penghasil kopi Arabica terlezat di dunia. Namun, produksi kopi kurang dikenal publik. Melihat potensi yang luar biasa, Hendra Susanto (39) mengangkat pamor kopi Arabica Semendo dan berusaha meningkatkan kesejahteraan petani kopi di sana.

Thursday, September 3, 2020

Sarjono, Lumbung Sapi dari Nol

KOMPAS/VINA OKTAVIA---Sarjono (49), Ketua Kelompok Ternak Limousin di Desa Astomulyo, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung, menunjukkan kandang sapinya, Sabtu (15/8/2020).

Jika dulu tak nekat berbisnis, Sarjono (49) mungkin tidak akan pernah menjadi juragan sapi. Kini, ia mampu mengubah desanya menjadi lumbung ternak dan merangkul pemuda desa untuk meniti kesuksesan.

Jika dulu tak nekat berbisnis, Sarjono (49) mungkin tidak akan pernah menjadi juragan sapi. Kini, ia mampu mengubah desanya menjadi lumbung ternak dan merangkul pemuda desa untuk meniti kesuksesan.

Monday, August 24, 2020

Sulastri dan Ruslan, Korban PHK yang Sukses Jadi Pengusaha

KOMPAS/DAHLIA IRAWATI---Ruslan Guntoro dan Sulastri, Jumat (24/7/2020), di tengah minuman sari alang-alang yang mereka kembangkan. Sebelum merintis usaha, suami-istri ini adalah korban PHK.

Terkena PHK tidak membuat pasangan suami istri Ruslan Guntoro dan Sulastri menyerah. Mereka merintis usaha dan berhasil. Selanjutnya, mereka mendorong orang lain menempuh jalan yang sama.

Pemutusan hubungan kerja (PHK) yang menimpa Ruslan Guntoro (64) dan Sulastri (59), tak membuat mereka terpuruk. Pasangan suami-istri itu berusaha bangkit lewat usaha minuman sari alang-alang. Ketika usaha mereka berbuah manis, mereka mengajak orang lain untuk menempuh jalan sebagai wirausahawan.

Saturday, August 15, 2020

Tekad Vita Krisnadewi Menempa Peternak Milenial

KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO---Vita Krisnadewi (44) saat berada di tengah peternakannya, di Sinatria Farm, Dusun Dero Wetan, Desa Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (24/7/2020). Lewat bisnis itu, ia membuka diri terhadap anak muda yang ingin belajar beternak di peternakan yang dikelolanya. Ini didasari keprihatinan minimnya regenerasi peternak.

Vita Krisnadewi mengajak generasi milenial untuk terjun ke peternakan. Dengan energi yang besar, mereka bisa memajukan peternakan di Yogyakarta.

Wednesday, August 12, 2020

Dwi Yulianto, Lika Liku Pebisnis Muda asal Cilacap


DOKUMENTASI PRIBADI---Dwi Yulianto, pemilik Rumah Makan Babeh di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah (kiri depan) berfoto bersama karyawannya. Rumah makan ini memiliki 58 karyawan yang kebanyakan anak muda putus sekolah.

Sejak remaja Dwi menetapkan jalan hidupnya sebagai pebisnis kuliner. Ia berhasil melalui jalan itu dan memberi berkah bagi banyak anak muda yang putus sekolah.

Dunia kuliner membuat Dwi Yulianto (32) jatuh cinta. Melalui jalan berliku ia berhasil mendirikan rumah makan yang cukup dikenal di Cilacap, Jawa Tengah sejak satu dekade yang lalu. Rumah makan tersebut kini menjadi sumber rezeki Dwi dan puluhan anak muda putus sekolah.

Monday, July 27, 2020

Kini Waktunya ”Ekonomi dari Rumah”

KOMPAS/RIZA FATHONI---Pedagang di Pasar Binaan Warga, Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, memotret baju dengan ponsel untuk pemasaran daring agar dapat terus menjalankan usaha di tengah kebijakan pembatasan sosial berskala besar yang masih berlaku di DKI Jakarta, Senin (1/6/2020).

Pandemi Covid-19 melahirkan fenomena ekonomi dari rumah. Perubahan perilaku konsumen membuka peluang sekaligus menuntut pelaku usaha beradaptasi.


Geliat Ekonomi dari Rumah

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO---Pekerja usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bengkel las Kurnia Jaya bertahan hidup dengan menyelesaikan pembuatan wastafel portabel pesanan Pertamina Peduli di kawasan Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (10/5/2020).

”Stay at home economy” akan menjadi tren baru beberapa waktu mendatang. Setiap daerah dapat mengembangkannya. E-dagang dan jasa transportasi daring menopangnya.

Pembatasan sosial berskala besar serta imbauan untuk bekerja dan belajar di rumah membuka peluang ekonomi yang digerakkan dari rumah atau stay at home economy. Ini bisa menjadi peluang bagi koperasi serta usaha mikro, kecil, dan menengah untuk menggeliatkan usaha dan ekonomi daerah dan nasional.


Sunday, July 26, 2020

Budi Hikmat Mengajak Anak Muda Berinvestasi untuk Masa Depan

ARSIP PRIBADI---Direktur Strategi Investasi Bahana TCW Investment Management Budi Hikmat mengajak anak muda berinvestasi untuk masa depan.

Budi Hikmat membagi ilmu tentang investasi. Dia berharap anak muda yang memiliki tantangan finansial lebih besar bisa mulai belajar berinvestasi untuk masa depan.

Di tengah pandemi Covid-19, Budi Hikmat masih setia membagi ilmu terkait investasi kepada anak-anak muda. Sejak 17 tahun lalu, Budi sudah rajin mengajarkan soal investasi kepada berbagai komunitas.


Friday, July 24, 2020

Mariyah, Penjaga Cita Rasa Kupat Tahu Gempol yang Legendaris

KOMPAS/TATANG MULYANA SINAGA---Mariyah (77), penjual kupat tahu Gempol di Kota Bandung, Jawa Barat.

Siapa tak kenal Kupat Tahu Gempol, salah satu kuliner legendaris di Kota Bandung? Mariyah, sosok berusia 77 tahun ini, dengan setia menjaga citarasa kupat tahu tersebut sejak 55 tahun lalu.

Berdiri sejak 55 tahun lalu, kupat tahu gempol menjelma menjadi salah satu ikon kuliner tradisional Kota Bandung, Jawa Barat. Lokasinya di kaki lima, tetapi rasanya menancap di lidah dan dikenal hingga mancanegara. Mariyah (77), menjaga cita rasa kuliner legendaris itu tetap istimewa.


Thursday, July 16, 2020

Peter Shearer, Menjadikan Warteg Makin Berkelas

KOMPAS/ARSIP WAHYOO---Peter Shearer Setiawan, pendiri usaha rintisan Wahyoo.

Belasan tahun lalu, Peter Shearer Setiawan bergantung pada warteg saat keuangannya masih mepet. Setelah keuangannya membaik, dia membantu warteg agar semakin berkelas di mata pelanggannya melalui usaha rintisan Wahyoo.

Apalah arti sebuah kemapanan kalau hanya berdampak pada segelintir orang. Demikian pertanyaan yang terngiang-ngiang di kepala Peter Shearer Setiawan (37), pendiri Wahyoo, usaha rintisan untuk membantu jejaring warung makan tradisional naik level.

Peter meninggalkan zona nyaman dengan banting setir dari perusahaan teknologi dan gim ke kewirausahaan sosial. Sesuatu yang tidak mudah pada awalnya. Akan tetapi, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, hal itu mulai menunjukkan perkembangan signifikan. ”Ada pengorbanan ketika meninggalkan zona nyaman di usaha rintisan yang sudah mapan. Semua harus mulai dari nol lagi,” ucap Peter, Selasa (14/7/2020).


Wednesday, July 15, 2020

Nicholas Molodysky, Bule Pelestari Budaya Nusantara lewat Kuliner

ARSIP PRIBADI---Nicholas Molodysky memasak perkedel jagung di Sydney, Australia, Kamis (9/7/2020).

Bule, tetapi suka sekali melahap petai. Itulah Nicholas Molodysky (28), warga Australia dengan wawasan jembar soal kuliner dan budaya Nusantara. Indonesianis jenaka tersebut berbagi pengetahuan lewat buku dan medsos.

Wawasan Nicholas Molodysky (28) tentang kuliner Nusantara bisa jadi lebih luas dibanding orang Indonesia pada umumnya. Pengetahuan penulis, selebgram, dan koki yang akrab disapa Nick itu soal budaya Tanah Air pun tak kalah mumpuni. Padahal, ia warga Sydney, Australia.


Sunday, July 12, 2020

Kegigihan Rayndra Syahdan Mahmudin Menjadi Petani Muda

ARSIP PRIBADI--Rayndra Syahdan Mahmudin merintis menjadi petani muda sejak duduk di bangku SMKN Ngablak Magelang, Jawa Tengah.

Rayndra Syahdan Mahmudin merintis menjadi petani muda sejak duduk di bangku SMK. Kini, dia sering membagi ilmu dan mengajak anak muda mau bertani.

Jalan hidup Rayndra Syahdan Mahmudin (24) berubah ketika menempuh pendidikan menengah jurusan pertanian. Setelah lulus, dia merintis menjadi petani muda. Kini, usahanya semakin sukses sehingga bisa berbagi ilmu pertanian ke desa-desa di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.


Tuesday, July 7, 2020

Slamet Riyanto, Juragan Soto dan Tahu Gimbal dari Magelang

KOMPAS/REGINA RUKMORINI---Slamet Riyanto menunjukkan hidangan tahu gimbal buatannya, Selasa (23/6/2020), di warungnya yang terletak di Blabak, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Slamet Riyanto mengubah nasib dirinya dan orang lain lewat warung soto, kupat tahu, dan tahu gimbal. Warungnya kini memiliki 130 cabang. Sebagian mitranya adalah orang-orang yang pernah terkena PHK.

Jalan hidup Slamet Riyanto berubah sejak ia merintis usaha di usia 48 tahun. Slamet yang awalnya pekerja kini menjadi pemilik warung dengan 130 cabang. Sebagian mitranya adalah orang-orang yang sempat bingung karena terkena pemutusan hubungan kerja.


Monday, June 29, 2020

M Khoirul Soleh, Warga Salaman yang Berkibar dengan Bibit Tanaman

KOMPAS/REGINA RUKMORINI---M Khoirul Soleh, warga Desa Kebonrejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah yang berhasil mengembagkan bisnis bibit tanaman.

M Khoirul Soleh, warga Desa Kebonrejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah mengembangkan bisnis bibit yang diikuti 1.500 warga di sekitarnya.

Hampir satu dekade M Khoirul Soleh (45) menekuni budidaya dan penjualan bibit tanaman. Ia tidak ingin berkibar sendirian. Ia ajak warga di sekitar kampungnya untuk meniru jalannya.


Saturday, June 27, 2020

Reza Abdul-Jabbar, Peternak Sukses di Selandia baru

ARSIP PRIBADI---Reza Abdul-Jabbar menjadi peternak yang sukses di Selandia Baru. Dia merintis menjadi peternak sejak tahun 2004.

Reza Abdul-Jabbar menjadi peternak sapi perah yang sukses di Selandia Baru. Sejak awal, dia memang tertarik dengan peternakan sehingga memilih jurusan kuliah sesuai dengan minatnya.

Siapa yang punya ketahanan pangan, dia jadi pemenang. Negara yang mampu mengontrol pangannya sendiri, mengalami imbas pandemi Covid-19 paling kecil. Pengusaha sekarang ingin bergerak di pangan, semua negara ingin menguasai. Kalau kita berdaulat penuh, akan menang.


Thursday, June 25, 2020

Andi Waruga, Jembatan Pedagang Bubur Kacang Ijo

KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI---Andi Waruga (42), saat diwawancarai di rumahnya di Desa Kaduagung, Kecamatan Sindangagung, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Selasa (2/6/2020).

Kisah para pedagang bubur kacang hijau atau “burjo” asal Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, telah melegenda. Andi Waruga jadi salah satu perantau yang menjaga tradisi itu tetap menghidupi.

Kisah para pedagang bubur kacang hijau (hejo) atau “burjo” asal Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, telah melegenda. Andi Waruga (42) jadi salah satu perantau yang menjaga warisan tradisi itu tetap menghidupi.


Tuesday, June 16, 2020

Abdul Hadi, Keuletan Mantan TKI


KOMPAS/KHAERUL ANWAR---Abdul Hadi, mantan TKI yang merintis usaha pembuatan minuman berbahan jahe merah.

Kegagalan menjadi bagian dari perjalanan hidup Abdul Hadi hingga ia memulai usaha minuman berbahan jahe merah. Mantan TKI ini berhasil mengubah jalan hidupnya.

Pengalaman merantau ke negeri orang membuat mental Abdul Hadi tertempa. Ketika ia pulang kampung dan merintis usaha, ia tidak mudah menyerah kendati mengalami kegagalan. Ia terus mencari hingga berjodoh dengan bisnis minuman berbahan jahe merah.

Abdul Hadi berasal dari Dusun Longserang Barat Selatan, Desa Langko, Kecamatan Lingsar,  berjarak 17 km dari Mataram, ibu kota NTB. Desa seluas 360 hektar itu lebih dari setengahnya berupa lahan perkebunan, pertanian, dan hutan lindung. Lahan-lahan perkebunan di desa itu sebagian besar milik pemodal besar.


Thursday, June 11, 2020

Setyo Hermawan, Peternak ”Zaman Now” dari Purworejo

KOMPAS/REGINA RUKMORINI---Setyo Hermawan (22) mengelus salah satu sapi miliknya, akhir Mei lalu.

Setyo Hermawan beternak sapi dengan cara anak muda ”zaman now”. Ia membuat narasi buat setiap sapinya dan menyebarkannya lewat media sosial.

Bayangkan, remaja belasan tahun gagal menjalankan bisnis dan mesti  menanggung kerugian sekitar Rp 100 juta. Ia sempat terpuruk, tapi segera bangkit dan berkibar berkat bisnis peternakan sapi yang dijalankan dengan cara kekinian.

Anak muda itu bernama Setyo Hermawan, warga Desa Depokrejo, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, yang kini berusia 22 tahun. Ia berasal dari keluarga yang menekuni kewirausahaan. Kakeknya, orangtua, paman, dan bibinya hampir semuanya punya usaha sendiri. Tidak heran jika Setyo juga tertarik untuk berwirausaha.


Wednesday, March 4, 2020

Mahasiswa Ideal Jadi ”Founder” Usaha Rintisan

-----Tugas kuliah dapat berkembang menjadi bisnis sungguhan. Empat mahasiswa jurusan desain Bina Nusantara meneruskan tugas kuliah kewirausahaan dengan membuat produk ramah lingkungan berdesain unik menggemaskan.

Potensi usaha rintisan yang menjamur di Indonesia perlu diakselerasi sehingga kreativitas anak muda tinggal disalurkan dan difasilitasi dengan bekal keilmuan dan pengalaman langsung dari para praktisinya.

Masa kuliah menjadi waktu ideal untuk melahirkan banyak pendiri usaha rintisan atau startup berbasis sains dan teknologi di Indonesia. Untuk itu, program  pembimbingan atau mentorship kewirausahaan di kampus-kampus digencarkan lewat Kampus Merdeka. Ada jaminan pengakuan 20 satuan kredit semester untuk program kewirausahaan yang berpotensi melahirkan lebih banyak pendiri perusahaan rintisan.

Indonesia tercatat sebagai salah satu negara terbanyak memiliki startup atau perusahaan rintisan. Indonesia menempati peringkat ke-5, yaitu 2.967 usaha yang dilansir startupranking.com.

Wednesday, February 19, 2020

Saat Adidas Menggunakan WhatsApp dalam Strategi Pemasaran

Adidas telah memanfaatkan aplikasi pengiriman pesan WhatsApp sejak tahun 2015 untuk membangun komunitas hiperlokal di berbagai kota di dunia.

Banyak orang mungkin belum menggunakan aplikasi WhatsApp untuk kepentingan pemasaran perusahaan.


Monday, February 10, 2020

Bisnis Serba Beku

KOMPAS/PRIYOMBODO---Seorang karyawan menambah stok bahan makanan beku di pusat perbelanjaan ritel di kawasan Serpong Utara, Tangerang Selatan, Banten, Senin (2/12/2019).

Di tengah ”membekunya” mayoritas bisnis global, bisnis makanan beku masih tumbuh bagus. Dari tahun ke tahun, bisnis ini terus melejit kendati melambat pada tahun lalu dan tahun ini sebagai imbas pandemi Covid-19.

Pandemi Covid-19 membuat ekonomi dan beragam bisnis membeku. Bank Dunia menyebutkan, pertumbuhan ekonomi global pada 2020 terkontraksi minus 4,3 persen. Meski masih dibayangi ketidakpastian, ekonomi global pada 2021 diperkirakan tumbuh 4 persen. Artinya, angka itu masih belum bisa menutup ”kerugian” pertumbuhan ekonomi pada tahun lalu.

Tuesday, February 4, 2020

Andarias Sambokaraeng ”Penyebar Virus” Budidaya Anggrek Mamasa

Andarias Sambokaraeng menyadarkan warga bahwa anggrek liar yang tumbuh di Desa Tondok Bakaru, Kecamatan Mamasa, punya nilai ekonomis. Kini budidaya anggrek memberi penghasilan tambahan untuk warga Desa Tondok Bakaru.

KOMPAS/RENY SRI AYU--Andarias Sambokaraeng

Saat pertama kali membawa anggrek di boncengan motornya, sebagian warga menertawakan Andarias Sambokaraeng. Pasalnya, mereka lebih mengenal anggrek sebagai rumput atau jenis tanaman pengganggu ketimbang tanaman hias. Siapa sangka, warga yang dulunya tertawa dan mengejek, kini ikut menikmati berkah dari  anggrek.

Saat itu tahun 2016, Andarias sedang berjalan-jalan di kawasan hutan di sekitar permukiman di Desa Tondok Bakaru Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Di hutan, dia menemukan anggrek jenis vandopsis yang jatuh bersama sebuah pohon tumbang. Tertarik melihat bunga anggrek itu, dia pun membawanya pulang.


Monday, February 3, 2020

Ferri Kurnia Pendekar Teh Pasir Canar

Sikap peduli kadang lahir dari kenangan. Itu setidaknya yang dialami Ferri Kurnia (40) yang kemuclian berhenti keliling dunia dan pulang untuk mengajak warga mengharumkan daun teh di kampungnya. Kini warga makin tahu cara memuliakan teh sebagai jalan memuliakan hidup.

Sepeda motor trail menyalak saat Ferri memutar gas dan melintasi jalan menanjak me-nuju kebun teh milik Nanang Suharman di Pasir Canar, Kabupaten Cianjur, akhir Juni 2019. Di kebun itu, Yan Yan (46) dan seorang rekan tengah asyik memetik pucuk daun segar yang akan digunakan sebagai bahan teh khas (specialty tea), yakni pucuk teh plus tiga daun di bawahnya.


Wednesday, January 22, 2020

Ella Rizki FM Memutar Roda Ekonomi Desa Berbasis Kelapa

ARSIP PRIBADI---Ella Rizki Farihatul Maftuhah, perempuan muda yang berperan memberdayakan perempuan di kampungnya, Dusun Semen, Desa Trenten Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, melalui usaha berbasis kelapa.

Ella Rizki sukses membangun industri kecil berbasis kelapa yang digerakkkan oleh para perempuan desa. Kini, perempuan di desanya tak perlu pergi ke kota hanya untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga.

Ella Rizki Farihatul Maftuhah (25) lahir dari keluarga yang turun-temurun memproduksi gula jawa. Sejak 2012, Ella dan keluarganya mencoba mengenalkan pembuatan gula semut dan inovasi lainnya kepada warga. Usahanya berhasil memberdayakan para perempuan petani. Kini, mereka tak perlu merantau ke kota untuk mencari rezeki.

Wednesday, January 15, 2020

Heri Setiawan Petani Kopi dari Lereng Merapi

KOMPAS/DENTY PIAWAI NASTITIE---Heri Setiawan (32). petani kopi di Desa Samiran, Kecamatan Selo, Boyolali, Jawa Tengah. Seperti berenang melawan arus, Heri berani menanam kopi Arabika, jenis tanaman yang jarang digarap oleh petani di daerah asalnya.

Heri Setiawan gigih menjadi petani kopi Arabika di Selo, Boyolali. Perjalanan sejak tahun 2010 mengantarnya menjadi petani kopi muda yang sukses.

“Orang goblok itu nggak banyak mikir, yang penting terus melangkah. Orang pintar kebanyakan mikir, akibatnya tidak pernah melangkah.”

Kata-kata motivasi dari pengusaha sukses Bob Sadino itu diyakini oleh petani di lereng Gunung Merapi, Heri Setiawan (32). Seperti berenang melawan arus, Heri berani menanam kopi Arabika, jenis tanaman yang jarang digarap oleh petani di Desa Samiran, Kecamatan Selo, Boyolali, Jawa Tengah.

Hadi Apriliawan Ciptakan Mesin Pasteriusasi Susu Bantu Peternak

KOMPAS/KOMPAS/DEFRI WERDIONO---Hadi Apriliawan Kreator Mesin Susu Kejut Listrik dari Lereng Raung

Hadi Apriliawan (31) berhasil mewujudkan amanat orangtua untuk membantu peternak. Dia membuat mesin pasteurisasi susu sistem kejut listrik.

Berasal dari keluarga peternak sapi perah di lereng Gunung Raung, Banyuwangi, Jawa Timur, Hadi Apriliawan (31) berhasil mewujudkan amanat orangtua untuk membantu peternak. Mesin pasteurisasi susu sistem kejut listrik buatannya kini merambah kantung-kantung peternakan di Indonesia.

Wednesday, January 8, 2020

Dwi Lili Indayani dan Terobosan Baru untuk Petani Bunga Kota Batu

KOMPAS/DEFRI WERDIONO----Dwi Lili Indayani (35), petani milenial dari Kota Batu, Jawa Timur, bersama kokodema produksinya, Jumat (13/8/2021). Sejak satu pekan lalu, Lili juga ditunjuk menjadi salah satu duta petani milenial di bawah Kementerian Pertanian.

Setelah sukses membuat terobosan dalam pemasaran bunga, Dwi Lili Indayani bekerja untuk memperjuangkan kesejahteraan petani bunga di Batu, Malang, lewat BUMDes. Bersama BUMDes, ia, antara lain, merintis mal bunga.