Wednesday, March 4, 2020

Mahasiswa Ideal Jadi ”Founder” Usaha Rintisan

-----Tugas kuliah dapat berkembang menjadi bisnis sungguhan. Empat mahasiswa jurusan desain Bina Nusantara meneruskan tugas kuliah kewirausahaan dengan membuat produk ramah lingkungan berdesain unik menggemaskan.

Potensi usaha rintisan yang menjamur di Indonesia perlu diakselerasi sehingga kreativitas anak muda tinggal disalurkan dan difasilitasi dengan bekal keilmuan dan pengalaman langsung dari para praktisinya.

Masa kuliah menjadi waktu ideal untuk melahirkan banyak pendiri usaha rintisan atau startup berbasis sains dan teknologi di Indonesia. Untuk itu, program  pembimbingan atau mentorship kewirausahaan di kampus-kampus digencarkan lewat Kampus Merdeka. Ada jaminan pengakuan 20 satuan kredit semester untuk program kewirausahaan yang berpotensi melahirkan lebih banyak pendiri perusahaan rintisan.

Indonesia tercatat sebagai salah satu negara terbanyak memiliki startup atau perusahaan rintisan. Indonesia menempati peringkat ke-5, yaitu 2.967 usaha yang dilansir startupranking.com.

Pembina Achmad Zaky Foundation yang mendirikan Bukalapak, Achmad Zaky, di acara Kickoff Startup Campus 2021, Selasa (29/6/2021), mengatakan, dirinya mendirikan Achmad Zaky Foundation seusai tak menjabat CEO Bukalapak untuk mendukung pengembangan sains dan teknologi yang jadi kunci kemajuan Indonesia. Tentunya, pengembangan sains dan teknologi ini juga didukung dengan  kewirausahaan sehingga investasi berdampak khususnya pada perusahaan-perusahaan yang memiliki misi sosial.

”Waktu terbaik untuk melahirkan startup, ya, waktu masih mahasiswa sampai lima tahun setelah lulus. Itu masa emas karena anak muda masih belum ada tanggungan, termasuk cicilan,” kata Zaky.

Guna mendukung Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Achmad Zaky Foundation bersama sejumlah mitra yang ahli dan berpengalaman serta teruji dalam mengembangkan pelaku usaha rintisan menggagas StartUP Campus untuk mahasiswa. Program ini membekali mahasiswa agar mampu menjadi founder (pendiri) serta memiliki akses ke jaringan pemodal dan pasar. Para mahasiswa  mendapatkan bimbingan langsung dari para praktisi usaha rintisan.

Zaky menambahkan, StartUP Campus untuk mahasiswa ini diharapkan bisa melahirkan founder di bidang teknologi yang bisa menciptakan inovasi, menyelesaikan masalah, dan menciptakan lapangan pekerjaan untuk membuat Indonesia lebih baik. ”Tujuannya untuk mendorong generasi muda mulai mendirikan usaha rintisan teknologi yang punya nilai manfaat bagi banyak  masyarakat Indonesia,” ujar Zaky.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbudristek Nizam mengatakan, Indonesia memiliki startup digital terbanyak kelima di dunia. Potensi ini perlu diakselerasi sehingga kreativitas anak muda tinggal disalurkan dan difasilitasi dengan bekal keilmuan dan pengalaman langsung dari para praktisi.

”Mahasiswa jadi siap jatuh, bangun, gagal, dan menemukan keberhasilan berikutnya. Program StartUP Campus didukung agar menghadirkan startup muda dari kampus, terutama kewirausahaan sosial,” kata Nizam.

KOMPAS/SEKAR GANDHAWANGI---Suasana pameran salah satu peserta Modest Fashion Project (MOFP) 2019 ditampilkan pada peragaan busana di Jakarta, Selasa (12/11/2019). Acara ini merupakan program Kementerian Perindustrian untuk menumbuhkan perusahaan rintisan di sektor busana muslim.

Sementara itu, Direktur Achmad Zaky Foundation, Maryati, mengatakan, StarUP Campus hendak menciptakan founder startup berkualitas. Tantangan yang  dihadapi untuk keberlanjutan startup ialah jaringan dan mentor.

”Program StarUP Campus ini akan mengatasinya dengan memberikan mentor yang kredibel, bahkan setelah program selesai, mau tetap berhubungan juga bisa. Kami ingin startup bisa terus bertahan, tidak hanya sampai lima tahun, lalu mati,” kata Maryati.

Menurut Maryati, program pelatihan kewirausahaan rintisan ini setara 20 SKS yang bisa dilakukan dengan fokus selama satu semester. Program ini terhubung dengan Kampus Merdeka dari Kemdikbudristek. Jumlah peserta yang direkrut sekitar 60 orang untuk 15-30 tim. Pendaftaran dibuka pada 1-15 Juli.

”Para mahasiswa yang menjadi penerima StartUP Campus akan diberikan pengalaman secara langsung untuk mengembangkan sebuah prototipe produk atau ide bisnis dengan bimbingan dan pengajaran dari para ahlinya,” kata Maryati.

DOKUMENTASI ACHMAD ZAKY FOUNDATION----Peluncuran program StartUP Campus yang digagas Achmad Zaky Foundation untuk mendukung program pemerintah Merdeka Belajar Kampus Merdeka untuk melahirkan banyak pendiri usaha rintisan dari mahasiswa.

Managing Patner of 500 Startups Khailee Ng mengatakan, StartUP Campus merupakan kesempatan yang luar biasa bagi mahasiswa Indonesia untuk menunjukkan kemampuannya dalam menciptakan karya dan inovasi digital. ”Kami ingin program ini dapat mendorong mahasiswa di seluruh Indonesia untuk merintis karier sebagai inovator di dunia startup nasional dengan ide dan inovasi orisinil,” kata Khailee.

Managing Director Endeavor Indonesia Wayah Surya Wiroto mengatakan, Endeavor berkoloborasi dengan Achmad Zaky Foundation dengan menyediakan founders dan endeavor entrepreneur.

”Saat ini di Indonesia, Endeavor memiliki 61 endeavor entrepreneur yang mewakili 47 startup. Di seluruh dunia, Endeavor memiliki sekitar 2.200 endeavor entrepreneur dan didukung sekitar 3.000 mentor yang bisa berpartisipasi dalam program StartUP Campus,” kata Wayah.

Oleh   ESTER LINCE NAPITUPULU

Editor:   ICHWAN SUSANTO

Sumber: Kompas, 29 Juni 2021

No comments:

Post a Comment