Wednesday, October 17, 2018

Perjalanan Konsumen

AFP--(Ilustrasi) Teknologi digital

Perjalanan konsumen (customer journey) untuk mengenali dan membeli produk adalah isu lama. Akan tetapi, ketika muncul teknologi digital, perjalanan yang semula tunggal atau tak terlalu banyak jadi sangat banyak dan melalui berbagai kanal. Usaha rintisan mungkin mudah sekali melakukan inovasi layanan karena bentuk organisasinya langsung menyesuaikan, tetapi tidak mudah bagi perusahaan mapan membangun paradigma dan organisasi baru sehingga bisa dengan mudah menjangkau konsumen melalui berbagai kanal.


Thursday, August 2, 2018

Hais Mengembalikan Kejayaan Nanas Prabumulih

KOMPAS/RHAMA PURNA JATI----Hais, seorang petani nanas di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, yang memiliki visi untuk melestarikan nanas Prabumulih yang hampir punah.

Berawal dari tekadnya untuk mencegah nanas Prabumulih menghilang dari peredaran, Hais membuat hamparan kebun nanas di tengah ladang pohon karetnya. Kebun nanas ini diharapkan jadi tonggak kebangkitan nanas Prabumulih.

Berawal dari tekadnya untuk mencegah nanas Prabumulih menghilang dari peredaran, Hais (57) membuat hamparan kebun nanas di tengah ladang pohon karetnya. Kebun nanas seluas 4 hektar itu diharapkan menjadi tonggak kebangkitan nanas Prabumulih agar bisa kembali berjaya seperti beberapa dekade silam.

Thursday, July 26, 2018

Ragam Pangan Nusantara Ditargetkan ke Pasar Global

KOMPAS/M PASCHALIA JUDITH J--Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi (kanan) dalam konferensi pers terkait Ragam Pangan Nusantara di Jakarta, Rabu (25/7/2018).

Berbagai macam produk pangan Indonesia berpotensi menembus pasar global. Demi menstimulasi dan mengembangkan relasi bisnis, Badan Ketahanan Pangan berencana memamerkan produk-produk pangan Nusantara.

Ragam produk itu akan dipamerkan dalam Gelar Pangan Nusantara yang diadakan di Balai Kartini, Jakarta, pada  27-29 Juli 2018. ”Saya harap ada 100 kerja sama bisnis terhadap produk-produk pangan yang dipamerkan,” kata Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian Agung Hendriadi dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (25/7/2018).


Pemuda Genjot Pemasaran


KOMPAS/WINARTO HERUSANSONO--Aneka ragam produk olahan kopi varian Java Mocca, hasil panen petani kopi Gunung Kelir di Dusun Sirap, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Promosi dan pemasaran kopi dari lereng Gunung Kelir, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, diperluas ke luar daerah sejak dua tahun lalu. Gerakan itu dipelopori pemuda dan anak petani kopi setempat guna membantu meningkatkan perekonomian warga.

Wahid Budi Utomo (20), pemuda Dusun Sirap, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, yang tergabung dalam Kelompok Tani Rahayu IV, Rabu (25/7/2018), mengatakan, ada lima anak muda yang terlibat dalam kegiatan nonpertanian.


Tuesday, July 24, 2018

Budidaya Jamur Tiram Berpotensi Dikembangkan

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO--Petani memanen jamur tiram (Pleurotus ostreatus) hasil budidaya di kawasan Gadog, Bogor, Jawa Barat, Senin (20/3/2017). Hasil panenan tersebut dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan warga Kota Bogor dan sekitarnya dengan harga Rp 10.000 per kilogram.

Budidaya jamur tiram (Pleurotus ostreatus) masih berpotensi untuk dikembangkan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Namun, pembudidaya belum mampu memenuhi permintaan pasar. Pemerintah Kota Banjarmasin mendorong warga untuk terus membudidayakan jamur tiram.

Yuniar Eliana, salah seorang pembudidaya jamur tiram di Kota Banjarmasin, mengatakan, pasar jamur tiram di Banjarmasin masih terbuka lebar.


Saturday, July 21, 2018

Bawang Batu untuk Perantau

KOMPAS/HENDRIYO WIDI--Susi Susanti, pebisnis daring industri rumah tangga Nirwana Food dari Kota Palu, Sulawesi Tengah. Susi menjual produk-produk khas Palu, seperti bawang goreng, ikan teri penja duo, dan kopi Bintang, secara daring dengan menjadi pelapak di Bukalapak sejak 2016.

Para perantau kerap kali merindukan makanan khas daerah asal mereka. Namun, sering kali mereka sulit mendapatkan makanan itu di daerah rantau. Situasi itu memunculkan peluang. Penyelesaiannya lewat perdagangan dalam jaringan atau e-dagang.

Susi Susanti (28), warga Kota Palu, Sulawesi Tengah, adalah salah seorang pelaku usaha yang memanfaatkan peluang itu. Ia menjual produk bawang goreng khas Palu.


Sunday, July 15, 2018

Jualan Batik Unik, Pemuda Ini Cetak Omzet Puluhan Juta/Bulan

Foto: Dok. Instagram Bonolo

Berawal dari sulitnya memilih batik yang menarik dan sesuai kepribadiannya yang santai, Ergy Adhitama (26) kini mampu meraup omzet puluhan juta rupiah lewat bisnis kemeja batik online.

Bukan sembarang produk, kemeja batik ini dibuat dari bahan tenun Cirebon, dengan warna modis dan desain yang dipadukan dengan model masa kini, berbeda dengan kebanyakan batik corak lainnya yang ramai di pasaran.

Ergy menjual produknya dengan merek Bonolo, diambil dari bahasa salah satu negara di benua Afrika yang artinya santai. Bonolo memiliki sekitar 12 desain kemeja yang dipadukan dengan 7 warna, antara lain hitam, abu-abu muda, abu-abu tua, merah salem, biru muda, biru tua, dan hijau.


Dulu Kerja Serabutan, Pria Ini Kini Sukses Bisnis Keripik

Foto: Puti Aini Yasmin/detikFinance

Tekad kuat seorang Ichdal Husaini mengantarkannya menjadi seorang pengusaha dari yang semula bekerja serabutan. Demi perbaikan kualitas ekonomi dan hidup, Ichdal mencari peluang berbisnis keripik dari bahan baku yang ada di daerahnya di Kalimantan Selatan.

"Dulu ini saja kerja serabutan, semua saya kerjakan, bekerja untuk orang lain. Tapi saya pikir mungkin lebih baik punya usaha sendiri daripada bekerja untuk orang jadi kita coba lah sedikit-sedikit merintis," katanya kepada detikFinance, seperti ditulis Rabu (25/4/3018)


Raup Omzet Jutaan dari Bisnis Penyewaan Alat Mendaki Gunung

Foto: Dok. Wastu Outdoor

Mendaki, melintas bukit. Berjalan letih menahan berat beban' Berikut sepenggal bait lirik Mahameru milik band Dewa 19. Buat 'anung' anak gunung, rasanya itu jadi playlist wajib saat mendaki.

Yes, sekarang mendaki gunung jadi hits dengan banyaknya jalur pendakian yang dibuka. Selain buat menenangkan pikiran, sekarang juga banyak orang yang mendaki hanya untuk memenuhi album foto di Instagram.


Mantan Sekretaris Ini Raup Jutaan Rupiah dari Salak


Foto: dok. Salaku

Mungkin sebagian masyarakat di Indonesia pernah terluka saat mengkonsumsi buah salak. Kulitnya yang tajam menjadi salah satu penyebabnya. Namun, kini menikmati buah yang rasanya asam dan manis itu tidak perlu repot.

Berkat Shelly, seorang ibu dengan tiga anak ini berhasil melakukan inovasi dari salak. Buah tersebut menjadi makanan yang menarik dan enak untuk dikonsumsi. Bahkan, racikannya itu berhasil menciptakan berbagai makanan olahan.

Berawal pada 2010, Shelly sudah menjajaki usaha sektor kuliner dan pada 2016 berhasil mengangkat salak sebagai buah tropis unggulan khas Indonesia menjadi olahan baru.

"Awalnya itu untuk mensosialisasikan manfaat buah salak dalam bentuk makanan dan minuman yang baru yang enak," kata dia kepada detikFinance, Jakarta, Sabtu (28/4/2018).


Bisnis Tas Serat Pandan, Wanita Ini Raup Omzet Rp 180 Juta

Foto: Dok. Inssoo

Undur diri sebagai karyawan di perusahaan swasta lalu menjajal peruntungan di dunia usaha merupakan jalan yang diambil Natalia Indira. Siapa sangka pengusaha asal Yogyakarta ini mampu meraup omzet hingga ratusan juta dari usahanya yang bernama Inssoo.

Inssoo merupakan produk kerajinan tangan berupa tas tangan alias clutch. Uniknya, produk ini berbahan dasar serat pandan laut.


Mojang Bandung Raup Untung Dagang Cuanki Instan

Foto: Dok. Lakoca

Cuanki, dari namanya pasti anda pernah melihat penjualnya memikul dua kotak berisi kompor dan panci, di kotak berikutnya ada botol saos dan sambal yang disusun. Tapi kini sudah ada cuanki instan, tinggal seduh sudah bisa dinikmati.

Siapa sebenarnya pembuat cuanki instan ini?

Berawal dari hobi mengonsumsi cuanki, Rosalia atau yang akrab disapa Ocha kini sukses menjalankan bisnis cuanki instan bernama Lakoca. Ocha menceritakan, cuanki instan merupakan makanan favoritnya dan Lakoca adalah salah satu pelopor cuanki instan.


Kurangi Sampah, Pemuda Ini Jualan Gelas yang Bisa Dimakan

Ide bisnis bisa datang dari mana saja dan kapan saja. Bisa saja muncul ketika kita sedang memikirkan sesuatu tentang kondisi sosial dan lingkungan.

David Christian misalnya. Pria yang memiliki jiwa sosial tinggi ini mendapatkan ide bisnis saat memikirkan kondisi lingkungan di Jakarta yang penuh dengan sampah.

Setelah 4 tahun mengenyam pendidikan tinggi di Kanada, pada 2015 dia pulang ke ibu kota. Saat itu pikirannya terusik ketika melihat banyak sampah di Jakarta.


Wednesday, July 11, 2018

Septi Ariyani Membuat Wangi Garam Cirebon

KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI--Septi Ariyani

Di tangan Septi Ariyani (36), garam Cirebon disulap menjadi bahan terapi kesehatan dan kecantikan. Harga garam yang rendah dan kerap anjlok pun jadi punya nilai tambah. Kini, garam Cirebon juga bisa dijumpai di tempat ”spa” dengan aroma yang mewangi, tak hanya berasa asin dan tersempil di dapur.

Bau ikan asin di Jembatan Bondet, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, awal Juli lalu, sontak hilang ketika sampai di depan Galeri Rama Shinta milik Septi yang berjarak belasan meter dari jembatan. Aroma melati dan lemon menyeruak dari galeri yang juga berada di rumahnya. Saking harumnya, bau oli bekas bengkel di depan rumahnya tak tercium.


Thursday, July 5, 2018

Tren Digital Ubah Pasar Tenaga Kerja

KOMPAS/ICHWAN SUSANTO--Pekerja pabrik rambut palsu (wig) di Purbalingga, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.

Tren digital mengubah pasar tenaga kerja. Selain mekanisme dan proses perekrutan, kebutuhan akan kompetensi pekerja pun berubah. Sayangnya, pasar tenaga kerja di Indonesia belum matang.

Manager Human Resources PT Robert Walters Indonesia Rachmi Fauzie di Jakarta, Kamis (5/7/2018), menyatakan, permintaan calon karyawan bidang teknologi informasi cenderung meningkat selama enam tahun terakhir, terutama untuk kategori profesional.

Tak hanya dari perusahaan rintisan bidang teknologi digital, seperti perdagangan elektronik (e-dagang), tren datang dari berbagai latar industri, seperti perbankan dan jasa finansial, penjualan dan pemasaran, serta logistik.


Wednesday, July 4, 2018

Kuliah Sambil Jadi Kurir, Mengapa Harus Gengsi?

KOMPAS/PRAYOGI DWI SULISTYO--Suasana kantor perusahaan rintisan (start up) MrSpeedy di Jakarta, Selasa (3/7/2018). Sebagai perusahaan rintisan yang bergerak di bidang jasa pengiriman barang, mereka mampu menyerap ribuan tenaga kerja sebagai kurir, termasuk yang berstatus mahasiswa.

Desta Nuskita (22) tampak bersemangat setelah seharian mengantarkan barang. Ia tidak pernah malu menjadi kurir berbasis aplikasi daring meskipun berstatus sebagai mahasiswa salah satu perguruan swasta di Depok, Jawa Barat.

Saat ditemui di Jakarta, Senin (2/7/2018), Desta mengaku bangga karena dapat membantu meringankan beban orangtua dengan menjadi pengantar barang berbasis aplikasi daring. ”Pekerjaan ini fleksibel sehingga dapat dilakukan di sela-sela waktu kuliah,” ujar anak pertama dari dua bersaudara tersebut.


Tuesday, July 3, 2018

Kehancuran Layanan Lama


KOMPAS/ADHITYA RAMADHAN--Petugas Puskesmas Entikong melayani warga yang datang berobat, Selasa (17/4/2018). Puskesmas Entikong kini telah diperbaiki dan dilengkapi fasilitasnya agar bisa memberikan pelayanan berkualitas pada masyarakat.

Pekan lalu Amazon membeli sebuah perusahaan farmasi dengan jangkauan distribusi sangat luas. Perusahaan itu adalah PillPack. Aksi korporasi ini disebut sebagai langkah Amazon memasuki bisnis sistem layanan kesehatan di Amerika Serikat. Aksi perusahaan ritel dalam jaringan ini sebenarnya bukanlah sesuatu yang mengagetkan. Sebab, sejak tahun lalu hal ini sudah diramalkan. Setelah eforia e-dagang dan pada tahun ini kemajuan pesat teknologi finansial, maka pada 2019 usaha rintisan di bidang layanan kesehatan bakal naik daun.


Monday, May 7, 2018

Go-Jek Beri Manfaat bagi Kota Surabaya

Surabaya Keberadaan transportasi berbasis online (dalam jaringan), terutama Go-Jek, sejak 2000 di Kota Surabaya, bermanfaat bagi ekonomi setempat. Kontribusinya sekitar Rp 192 miliar per tahun dalam bentuk penghasilan mitra pengemudi. Bahkan, Go-Jek juga menyumbang pendapatan hingga Rp 49 miliar per tahun bagi perekonomian Surabaya melalui penghasilan mitra UMKM, seperti layanan Go-Food. Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia mengungkapkan fakta itu dari hasil penelitian yang didanai Go-Jek di Surabaya. ”Bisnis layanan transportasi Go-Jek memberi dampak berupa perubahan sosial kepada keluarga mitra pengemudi atau driver Go-Jek,” kata Kepala LD FEB UI Turro S Wongkaren di Surabaya, Kamis (3/5/2018). Ada kepuasan dari mitra pengemudi dengan penghasilan yang didapat, apalagi kesempatan kerja fleksibel.--DODY WISNU PRIBADI

Sumber: Kompas, 4 Mei 2018

Sunday, May 6, 2018

Antisipasi Potensi Ekonomi Syariah

Indonesia berpotensi menjadi pangsa terbesar industri keuangan syariah dunia. Selama tiga tahun terakhir, industri ini terus tumbuh hingga total asetnya mencapai Rp 1.133,71 triliun pada akhir 2017. Namun, jika tidak diantisipasi, potensi ini justru bisa memicu derasnya lalu lintas barang impor.

Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo mengatakan, kinerja ekonomi dan keuangan syariah secara global tumbuh cukup pesat. Volume industri halal global mencapai 4,15 triliun dollar AS pada 2016 dan diperkirakan naik menjadi 6,78 triliun dollar AS tahun 2022. Meski demikian, kontribusi perekonomian syariah Indonesia masih relatif kecil.


Rumah Kriya Banjarsari Solo, Ruang Pamer bagi Eksportir

KOMPAS/ERWIN EDHI PRASETYA--Produk mebel dan kerajinan anggota Koperasi Industri Mebel dan Kerajinan Solo Raya dipamerkan di Rumah Kriya Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Jumat (4/5/2018).

Pelaku industri kecil dan menengah atau IKM mebel dan kerajinan membutuhkan ruang pamer untuk memamerkan dan mempromosikan produk mebel dan kerajinan baik untuk tujuan ekspor ataupun untuk pasar domestik. Melihat kebutuhan itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membuka Rumah Kriya Banjarsari, Solo, sebagai ruang pamer dan promosi bagi IKM mebel dan kerajinan di Solo Raya atau eks Karesidenan Surakarta, Jawa Tengah.


Ong Yu Kim,Setia Menjaga Tahu Legenda


Legenda 100 tahun tahu sumedang tak lepas dari kesabaran dan tangan terampil orang-orang di balik dapurnya. Bukti buah sejahtera pasti datang saat inovasi dan kesetiaan itu jalan bersamaan.

Tak ada kesan mewah dari toko sang perintis. Bentuknya tak banyak berubah sejak zaman dulu, klasik penuh karisma meski diapit banyak bangunan di sekitarnya. Terletak di Jalan 11 April No 53, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, toko itu berjarak sekitar 100 meter dari Pasar Sumedang.

Berada di depan jalanan padat tak mengurangi minat banyak orang datang dan mengantre di depan etalase.


Purwohadi Sanjoto, Hikayat Tukang Roti dari Solo

Saya tidak pernah berpikir untuk jadi tukang roti. Keinginan saya itu jadi diplomat…,” kata Njoo Tik Tjiong (83) atau Purwohadi Sanjoto. Nyatanya, Sanjoto menjadi penerus laju perusahaan roti Orion yang dirintis ayahnya sejak 1932. Kini, Orion menjadi salah satu ikon  kuliner dan bagian dari sejarah  Kota Solo.

”Saya tidak pernah berpikir untuk jadi tukang roti. Keinginan saya itu jadi diplomat…,” kata Njoo Tik Tjiong (83) atau Purwohadi Sanjoto. Nyatanya, Sanjoto menjadi penerus laju perusahaan roti Orion yang dirintis ayahnya sejak 1932. Kini, Orion menjadi salah satu ikon kuliner dan bagian dari sejarah Kota Solo.

Lagu ”Solo di Waktu Malam” karya Maladi itu mengalun di Sabtu 7/4/2018) malam lalu di samping Toko Roti Orion, Jalan Urip Sumoharjo, sebelah utara Pasar Gede Harjonegoro, Solo. Di sana terpampang tangan mengacungkan jempol. Itulah lambang Toko Roti Orion, tempat orang memburu kue Mandarijn dan roti semir yang menjadi bagian dari oleh-oleh khas dari Solo.