Sunday, May 6, 2018

Rumah Kriya Banjarsari Solo, Ruang Pamer bagi Eksportir

KOMPAS/ERWIN EDHI PRASETYA--Produk mebel dan kerajinan anggota Koperasi Industri Mebel dan Kerajinan Solo Raya dipamerkan di Rumah Kriya Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Jumat (4/5/2018).

Pelaku industri kecil dan menengah atau IKM mebel dan kerajinan membutuhkan ruang pamer untuk memamerkan dan mempromosikan produk mebel dan kerajinan baik untuk tujuan ekspor ataupun untuk pasar domestik. Melihat kebutuhan itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membuka Rumah Kriya Banjarsari, Solo, sebagai ruang pamer dan promosi bagi IKM mebel dan kerajinan di Solo Raya atau eks Karesidenan Surakarta, Jawa Tengah.


”Keberadaan Rumah Kriya Banjarsari ini diharapkan bisa  didayagunakan perajin dan IKM mebel sebagai showroom dan promosi produk agar mereka bisa meningkatkan pangsa pasar lokal, nasional, dan internasional,” ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah Arif Sambodo di sela-sela peresmian Rumah Kriya Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Jumat (4/5/2018).

Arif mengatakan, Rumah Kriya Banjarsari sebelumnya adalah rumah dinas Residen Surakarta yang kemudian dimanfaatkan untuk Badan Koordinasi Wilayah III Solo. Aset rumah itu kemudian didayagunakan untuk ruang pamer dan promosi produk-produk mebel dan kerajinan bagi anggota Koperasi Industri Mebel dan Kerajinan Solo Raya (Kimkas). Pengelolaan Rumah Kriya Banjarsari selanjutnya akan diserahkan Pemprov Jawa Tengah kepada Kimkas.

”Pemerintah menyediakan sarana promosi dan informasi, mudah-mudahan bisa menjadi referensi dan tempat jujugan membeli mebel, baik bagi masyarakat maupun pembeli mancanegara,” katanya.

Ketua Kimkas Haryanto mengakui, pelaku usaha mebel dan kerajinan yang tergabung dalam Kimkas membutuhkan ruang pamer dan promosi bersama. Rumah Kriya Banjarsari diharapkan dapat meningkatkan ekspor mebel dari Solo Raya (Solo, Sukoharjo, Klaten, Wonogiri, Boyolali, Sragen, dan Karanganyar) sekaligus mendongkrak pangsa pasar  domestik. Pasar domestik belum digarap serius oleh anggota Kimkas karena selama ini cenderung fokus menggarap pasar ekspor. Pihaknya berharap, dengan menggarap pasar domestik, produk-produk mebel impor tidak membanjiri pasar dalam negeri, tetapi diisi produk-produk buatan lokal. Kimkas yang didirikan pada 4 Februari 2017 saat ini memiliki anggota 50 perusahaan mebel dan kerajinan di Solo Raya. (RWN)--ERWIN EDHI PRASETYA

Sumber: Kompas, 4 Mei 2018

No comments:

Post a Comment