Wednesday, February 19, 2020

Saat Adidas Menggunakan WhatsApp dalam Strategi Pemasaran

Adidas telah memanfaatkan aplikasi pengiriman pesan WhatsApp sejak tahun 2015 untuk membangun komunitas hiperlokal di berbagai kota di dunia.

Banyak orang mungkin belum menggunakan aplikasi WhatsApp untuk kepentingan pemasaran perusahaan.


Monday, February 10, 2020

Bisnis Serba Beku

KOMPAS/PRIYOMBODO---Seorang karyawan menambah stok bahan makanan beku di pusat perbelanjaan ritel di kawasan Serpong Utara, Tangerang Selatan, Banten, Senin (2/12/2019).

Di tengah ”membekunya” mayoritas bisnis global, bisnis makanan beku masih tumbuh bagus. Dari tahun ke tahun, bisnis ini terus melejit kendati melambat pada tahun lalu dan tahun ini sebagai imbas pandemi Covid-19.

Pandemi Covid-19 membuat ekonomi dan beragam bisnis membeku. Bank Dunia menyebutkan, pertumbuhan ekonomi global pada 2020 terkontraksi minus 4,3 persen. Meski masih dibayangi ketidakpastian, ekonomi global pada 2021 diperkirakan tumbuh 4 persen. Artinya, angka itu masih belum bisa menutup ”kerugian” pertumbuhan ekonomi pada tahun lalu.

Tuesday, February 4, 2020

Andarias Sambokaraeng ”Penyebar Virus” Budidaya Anggrek Mamasa

Andarias Sambokaraeng menyadarkan warga bahwa anggrek liar yang tumbuh di Desa Tondok Bakaru, Kecamatan Mamasa, punya nilai ekonomis. Kini budidaya anggrek memberi penghasilan tambahan untuk warga Desa Tondok Bakaru.

KOMPAS/RENY SRI AYU--Andarias Sambokaraeng

Saat pertama kali membawa anggrek di boncengan motornya, sebagian warga menertawakan Andarias Sambokaraeng. Pasalnya, mereka lebih mengenal anggrek sebagai rumput atau jenis tanaman pengganggu ketimbang tanaman hias. Siapa sangka, warga yang dulunya tertawa dan mengejek, kini ikut menikmati berkah dari  anggrek.

Saat itu tahun 2016, Andarias sedang berjalan-jalan di kawasan hutan di sekitar permukiman di Desa Tondok Bakaru Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Di hutan, dia menemukan anggrek jenis vandopsis yang jatuh bersama sebuah pohon tumbang. Tertarik melihat bunga anggrek itu, dia pun membawanya pulang.


Monday, February 3, 2020

Ferri Kurnia Pendekar Teh Pasir Canar

Sikap peduli kadang lahir dari kenangan. Itu setidaknya yang dialami Ferri Kurnia (40) yang kemuclian berhenti keliling dunia dan pulang untuk mengajak warga mengharumkan daun teh di kampungnya. Kini warga makin tahu cara memuliakan teh sebagai jalan memuliakan hidup.

Sepeda motor trail menyalak saat Ferri memutar gas dan melintasi jalan menanjak me-nuju kebun teh milik Nanang Suharman di Pasir Canar, Kabupaten Cianjur, akhir Juni 2019. Di kebun itu, Yan Yan (46) dan seorang rekan tengah asyik memetik pucuk daun segar yang akan digunakan sebagai bahan teh khas (specialty tea), yakni pucuk teh plus tiga daun di bawahnya.