Sunday, November 1, 2020

Eddy Soesanto, Pengusaha Pembibitan Tanaman Buah

Bibit Lengkeng Paling Diminati

Untung hingga 50%

Hanya dari modat beberapa batang tanaman buah yang ditanam di rumahnya, Eddy Soesanto sukses menjalankan usaha pembibitan tanaman buah. Kini dari usaha pembibitan tanaman buah yang berlokasi di Cijantung Jakarta Timur dan Parung Bogor bisa mendatangkan omset sekitar Rp 40 juta dengan keuntungan 50% setiap bulan. Seperti apa Eddy membangun usahanya? 

Kecintaan terhadap tanaman buah mengantarkan Eddy Soesanto menjadi pengusaha bibit tanaman buah. Meskipun tidak memiliki background pertanian, namun dari profesinya sebagai konsultan desain interior, ia mengetahui banyak kliennya yang hobi dengan tanaman buah. Eddy pun ikut tertarik untuk menanam dan membibitkan sendiri tanaman buah di rumahnya. Pengetahuan budidaya tanaman buah ia peroleh dari baca buku (secara otodidak). 

Tanaman buah yang pertama kali Eddy perbanyak, adalah lengkeng dataran rendah. la mendapatkan pohon lengkeng tersebut dari kliennya di Karawang Jawa Barat saat ia masih menjadi konsultan desain interior. Seiring berjalannya waktu, aneka jenis tanaman buah yang diperbanyak makin bertambah sehingga tercetus idenya untuk menjual bibit tanaman buah itu. Di tahun 1999 ia merintis usaha pembibitan tanaman buah bersama temannya dengan sistem bagi hasil 50 : 50.

Melihat banyaknya permintaan konsumen, Eddy memutuskan berhenti dari profesinya sebagai konsultan interior dan ia lebih fokus mengelola usaha pembibitan tanaman buah sendiri tahun 2005. Awalnya ia menyewa tanah seluas 500 m2 dari pihak Satpol PP di pinggir Jalan Cileungsi Bogor sebesar Rp 2 juta per tahun. 

Beberapa bulan setelah usahanya berjalan, Eddy mencari lokasi kebun pembibitan yang lebih luas untuk menampung bibit tanaman buahnya yang semakin bertambah. Ia menyewa tanah seluas 2.000 m2 di Cijantung Jakarta timur milik seorang perwira TNI seharga Rp 1 juta per tahun. Harga sewanya murah karena kebetulan ia mengenal si perwira yang juga tetangganya. Namun syaratnya ia tidak boleh menebang pohon besar atau mengeruk tanah dari lahan tersebut. 

Dari hasil penjualan bibit di kebun yang berlokasi di Cijantung Jakarta Timur, sejak 2 tahun lalu ia bisa membeli tanah di Parung Bogor seluas 2.000 m2 seharga Rp 300 ribu/m2. Kini luasan tanah yang dibelinya dan dipakai sebagai kebun pembibitan tanaman buah sudah mencapai 5.000 m2 yang bisa menampung 20 ribu bibit tanaman buah mulai dari bibit lengkeng, srikaya, durian, jambu air, jambu biji, sawo, mangga, jeruk, cherry, blueberry dan lainnya. 

Jenis Bibit dan Harga Jual. Eddy membagi dua golongan tanaman buahnya, yakni tanaman buah produksi dan koleksi. Suami dari Sri Rianawati ini telah memiliki 100 jenis tanaman buah produksi mulai dari aneka lengkeng, srikaya, durian, jambu air, jambu biji, sawo, mangga, jeruk, cherry, blueberry dan lainnya dengan harga bibit rata-rata Rp 60 ribu/batang setinggi 60 cm. Dari 1 tanaman buah terdapat beberapa jenis, misalnya lengkeng ada jenis Lengkeng Satu Jari (tanpa biji), Diamond, Depok, Ping-Pong dan Itoh. 

Adapun yang termasuk bibit tanaman buah koleksi antara lain: Miracle Fruit, Anggur Brazil (Jabo-ticaba) dan Sawo Raksasa (Mamae Sapote) yang ukurannya mencapai 1,5 kg/buah. Bibit sawo tersebut dijualnya Rp 350 ribu/50 cm. Bibit buah yang paling murah, yakni jambu air lokal dan jambu biji seharga Rp 20 ribu/60 cm, sedangkan bibit buah yang paling mahal yakni Anggur Brazil (Jaboti-caba) Rp 5-15 juta/batang. 

Dari berbagai bibit tanaman buah yang dijual, bibit buah yang banyak diminati konsumen adalah lengkeng, jambu biji, durian dan srikaya, namun yang paling diminati adalah lengkeng. Untuk bibit buah lengkeng, jenis bibit Lengkeng Satu Jari harganya paling stabil di antara bibit buah lain yaitu Rp 250 ribu/60 cm dan paling dicari karena tanpa biji dan langka. 

Pembibitan dan Sarana Pendukung. Pembelian bibit yang digunakan sebagai indukan, tidak dilakukan Eddy secara rutin."Saya biasanya menambah jenis baru sebanyak 4 jenis tiap tahun," ungkap Eddy. Bibit indukan yang dibeli jumlahnya juga tidak banyak, hanya sekitar 3-10 bibit per jenis dengan harga beli sekitar Rp 150 ribu/jenis bibit setinggi 1/2 m. Bibit indukan tersebut ia besarkan terlebih dahulu. Setelah 1 kali berbuah, barulah dari pohon indukan itu dilakukan perbanyakan bibit. Bibit-bibit yang dijual tersebut berasal dari teknik susuan, cangkok, stek dan biji. 

Untuk mendapatkan bibit indukan, Eddy cukup menitip ke beberapa teman (pedagang tanaman hias dan buah) yang sering ke luar negeri untuk membeli bibit, antara lain ke Thailand, Jepang,Taiwan, China, Australia, Malaysia dan Singapura. Bibit tanaman untuk indukan ini biasanya sudah berupa tanaman setinggi kira-kira 30 cm. Bibit indukan juga biasa didapat Eddy dari para kolektor tanaman buah di berbagai daerah di Indonesia dengan sistem barter. Artinya, Eddy menukar bibit tanamannya dengan bibit milik klektor. 

Sedangkan tanaman buah yang digunakan untuk batang bawah ia dapatkan dari petani plasma yang tersebar di Bogor, Depok, Majalengka, Salaman (Jawa Tengah) dan Nganjuk (Jawa Timur). Harga batang bawah biasanya berkisar 1.000-2.000/30 cm. 

Media tanam yang digunakan, yakni campuran tanah, sekam mentah dan pupuk kandang. Pupuk kandang sebanyak 100 karung dibeli seharga Rp 6.000/ karung dari pemilik sapi Pondok Rangon Jakarta Timur setiap bulan. Sekam mentah sebanyak 80 karung dibeli dari temannya di Karawang Jawa Barat seharga Rp 4 ribu/karung setiap bulan. Eddy juga tidak rutin membeli polybag sebagai wadah media tanam, terkadang hanya membeli sebanyak 5 bal polybag diameter 6-30 cm (1 bal = 25 kg) seharga Rp 13 ribu/kg dari toko grosir pertanian di pasar PAL Cimanggis Depok. 

Pupuk dan pestisida juga cukup penting selama pemeliharaan bibit. Pupuk yang dipakai selama pemeliharan, antara lain urea,TSP, KCI atau NPK seharga Rp 1500-2500/kg. Karena masih berupa bibit, kebutuhan akan pupuk tidak sebanyak seperti budidaya, yakni hanya sebanyak 1 sendok tiap batang bibit. Bahkan jika baru selesai diperbanyak cukup diberikan pupuk sebanyak 1/2 sendok teh per bibit. Sedangkan untuk mengatasi hama penyakit, Eddy cukup menggunakan Curacron seharga Rp 100 ribu/250 ml dan Baycarb seharga Rp 35 ribu/liter yang juga ia beli dari toko grosir pasar PAL Cimanggis Depok. 

Pemasaran. Pada awal usaha, Eddy lebih mengandalkan para relasi dan rekanan pemasok tanaman ketika ia masih menangani proyek desain interior. la juga beriklan di media massa dan mengikuti pameran tanaman, seperti Pameran Flona di Lapangan Banteng Jakarta Pusat. Dalam pameran tersebut ia menyertakan sejumlah indukan tanaman buah untuk dipamerkan sehingga membuat pengunjung percaya bahwa bibit asli tanaman buah tersebut berasal dari Tebuluwung Nursery miliknya. 

Dengan seringnya Eddy mengikuti pameran, Tebuwulung mulai dikenal luas, apalagi Eddy selalu bersedia membantu ketika ia dimintai pendapat tentang pembibitan tanaman oleh beberapa media. "Hal tersebut secara tidak langsung membantu pembentukan pencitraan Tebuwulung Nursery di kalangan pelaku usaha pertanian," akunya. 

Pemesanan bibit bisa dilakukan dengan datang langsung, telepon, SMS atau fax. Pembayaran dilakukan secara cash, namun jika sudah menjadi langganan pembayaran bisa dilakukan 1 minggu setelah barang sampai. Pengiriman bibit biasanya dipercayakan pada TIKI dan ekspedisi serta gratis biaya packing dari Tebuwulung. 

Hingga saat ini Tebuwulung Nursery banyak menjual bibitnya kepada para kolektor, pehobis, pembudidaya buah dan pedagang retail bibit yang tersebar di Jabodetabek, Aceh, Medan, Pekanbaru, Palembang, Cirebon, Malang, Blitar, Pontianak, Palangkaraya, Balikpapan, Manado dan Papua."Bahkan sempat Taman Buah Mekarsari membeli bibit Sawo Raksasa dari saya," papar Eddy bangga. Sistem penjualan diberlakukan secara retail dan grosir. Pembelian grosiran, minimal 20 pohon tiap jenis, akan mendapat diskon sebesar 20%. 

Tebuwulung Nursery saat ini mempekerjakan 8 orang karyawan dengan upah sekitar Rp 250-750 ribu/bulan. Dalam sebulan Eddy bisa meraup omset sekitar Rp 40 juta dengan keuntungan sebesar 50%. Dari usaha ini Eddy sudah bisa balik modal setelah bulan pertama usahanya dirintis. Nilai tambah dari Tebuwulung Nursery, yakni selalu welcome bagi siapapun yang ingin belajar cara pembibitan tanaman buah. "Saya senang mengajarkan kepada orang lain, karena dengan itu pula saya bisa berbagi sekaligus menambah ilmu," celoteh ayah dari Rakai dan Eros ini sambil tertawa. Eka

Asumsi Pendapatan Tebuwulung Nursery per Bulan: 

1.

Modal Awal (Tahun 2005)

 

 

Rp 3.000.000

 

- beli bibit indukan

Rp

1.000.000

 

 

- sewa lahan

Rp

2.000.000

 

2

Bibit dan Pendukung

 

 

Rp 1.870.000

 

- Bibit batang bawah

Rp

600.000

 

 

- pupuk

Rp

250.000

 

 

- media tanam

Rp

920.000

 

 

- pestisida

Rp

100.000

 

3

Biaya Operasional

 

 

Rp 18.130.000

 

- Tenaga kerja tetap

Rp

4.000.000

 

 

- lain-lain

Rp

14.130.000

 

4

Omset

 

 

Rp 40.000.000

5

Keuntungan bersih (50% dari omset)

 

 

Rp 20.000.000

Info Lebih Lanjut Dapat Menghubungi: 

Tebuwulung Nursery JI. Garuda 2 No.1 Kecamatan Pasir Gunung Selatan Cijantung Jakarta Timur Telp. (021)8726030, 08159935287 

--------------------------------------------------------------------------------

Cara Pembibitan Tanaman Buah

Usaha pembibitan tanaman buah ideal dilakukan di dataran rendah sampai menengah (0-500 m dpl), namun ada juga yang bisa dilakukan di atas ketinggian 500 mdpl (misalnya jeruk dan durian). Dari kisaran tersebut daerah yang paling ideal untuk usaha pembibitan, yakni sekitar 300 mdpl, antara lain di kota Jakarta, Bogor dan Majalengka, dan Bandung. 

Cara Perbanyakan. Ada beberapa teknik perbanyakan yang dipakai Eddy."Saya menggunakan beberapa teknik, karena tanaman tidak bisa disamaratakan cara perbanyakannya, namun saya lebih banyak menggunakan teknik susuan," terang nya. Teknik susuan adalah cara perbanyakan tanaman dengan menggunakan 1 pohon bibit tanaman buah sebagai batang bawah disambungkan pada 1 cabang tanaman induk (yang belum terpisah dari pohon induknya).Tanaman yang digunakan sebagai batang bawah kriterianya berumur 1 tahun dan berasal dari biji. Sedangkan untuk kriteria cabang tanaman induk apabila sudah berbuah 1 kali. 

Bibit batang bawah yang akan memasuki proses pembibitan masih tertanam di polybag. Ujung tanaman batang bawah yang dipotong serong menyerupai bambu runcing disambungkan pada salah satu cabang tanaman induk yang juga dipotong serong, lalu diikat tali plastik. Jadi seolah-olah tanaman yang digunakan sebagai batang bawah digantung pada cabang tanaman induk. Setelah 1,5 bulan, tanaman akan menyatu dengan sempurna sehingga siap dipisahkan dari tanaman induk. Salah satu cabang tanaman induk yang telah menyatu dengan bibit batang bawah kemudian dipo-tong sepanjang sekitar 20 cm. Bibit susuan yang telah dipisahkan dari tanaman induk kemudian diletakkan pada tempat teduh, baik di bawah paranet atau pun cukup di bawah pohon peneduh. Setelah 1,5 bulan kemudian bibit hasil susuan siap dijual, sehingga bibit siap jual dari teknik susuan setelah berumur 3 bulan. 

Cara susuan dinilai sangat ekonomis, karena kualitas bibit yang dihasilkan sangat baik dan waktu yang diperlukan lebih singkat dibanding cara okulasi yang bisa memakan waktu 1 tahun agar siap jual. Dengan cara susuan risiko kegagalan juga sangat kecil dan hasil bibitnya akan baik sebab memiliki akar tunggang dari batang bawah. Risiko kegagalan bibit dengan cara susuan 0,01 persen. 

Teknik lain yaitu menggunakan cara cangkok, yaitu berupa pembungkusan bagian batang dari tanaman induk yang telah dibuang kambiumnya (bagian kulit batang yang mengandung lendir). Pertama-tama pilih cabang yang akan dicangkok, selanjutnya batang yang akan dicangkok kulit kayu pada bagian tengah cabang dibuang sepanjang 5-10 cm. Hilangkan lapisan kambium yang ada. Setelah itu siapkan plastik putih berisi segenggam campuran tanah lembab dan pupuk kandang. Bungkus bagian cabang yang telah dikuliti tersebut dengan plastik berisi media campuran tadi. Ikat dengan tali pada kedua ujung plastik. Setelah 1 minggu akan mulai terlihat akar baru. Bahkan setelah 1,5 bulan akar yang tumbuh sudah mu-lai memenuhi plastik pembungkus tersebut. Potong cabang yang dicangkok tadi dan tanam dalam polybag berisi media tanam (cam-puran tanah, sekam mentah dan pupuk kandang). Setelah disiram, letakkan bibit hasil cangkokan ter-sebut pada tempat teduh. Setelah 1,5 bulan berikutnya barulah bibit bisa untuk dijual. 

Stek merupakan cara perbanyakan vegetatif yang paling sederhana. Karena hanya berupa pemotongan cabang tanaman induk (model potongan seperti ujung bambu runcing) lalu ditancapkan pada media tanam di polybag yang berupa campuran tanah, sekam mentah dan pupuk kandang. Letakkan bibit stek tersebut pada tempat teduh (terlindung sinar matahari) dan jangan lupa menyiramnya. Dari bagian cabang yang dipotong tersebut akan tumbuh akar di dalam media tanam. Pada umur 1 bulan, perakaran bibit tersebut sudah mulai menguat. Cara cangkok dan stek juga dinilai ekonomis dan cepat, yakni hanya membutuhkan waktu sekitar 3 bulan untuk siap jual. 

Namun ada bibit buah yang tidak cocok dengan 3 cara di atas, misalnya tanaman buah miracle fruit (buah impor asal Taiwan dan Cina yang bentuknya mirip melinjo dan berwarna orange-merah) yang hanya cocok diperbanyak melalui biji sehingga baru siap jual setelah 2 tahun. Biasanya biji dikumpulkan dari buah matang yang telah dimakan. Untuk melakukan persemaian, biji cukup ditanam di tray yang berisi kom-pos halus siap pakai. Tray meru-pakan wadah berbahan plastik menyerupai keranjang bersekat setinggi 6 cm. Satu tray bisa digunakan untuk menampung 100 biji. Usahakan media tanam selalu dalam keadaan lembab supaya mempercepat perkecambahan. Dalam waktu 1 bulan biji akan berkecambah. Setelah tumbuh 2 helai daun (bibit setinggi 8 cm), pindahkan bibit ke dalam polybag kecil diameter 15 cm. Usahakan saat pemindahan, bibit diangkat bersama media awalnya. Setelah kira-kira setinggi 15-20 cm bibit juga bisa dipindahkan pada polybag yang lebih besar (diameter 30 cm) supaya perakaran bisa te-rus berkembang. Mulai dari ber-kecambah sampai siap jual bisa memakan waktu selama 2 tahun. 

Pemeliharaan. Bibit yang baru selesai proses perbanyakan ditanam pada media berupa campuran tanah, sekam nnen-tah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1 dan sebaiknya diletakkan di tempat teduh (terlindung matahari). Lakukan penyiraman setiap hari jika tidak ada hujan dan jangan lupa media tanam diberi pupuk. Untuk bibit yang baru diperbanyak cukup diberikan campuran pupuk urea, TSP, KCI atau NPK sebanyak 1/2 sendok teh tiap polybag. Selanjutnya jika bibit sudah agak besar, bisa diberikan pupuk sebanyak 1 sendok makan/polybag/bulan. 

Pengemasan. Sebelum diangkut bibit siap jual yang berada dalam polybag terlebih dahulu dibongkar dan dikurangi menjadi 1 kg yang awalnya ber-bobot 4 kg. Pengemasan pun harus dilakukan secara apik. Bagian ujung polybag diikat dengan tali supaya media tidak tumpah ruah, bagian batang bibit dibalut dengan kertas koran ke-mudian streples. Masukkan bibit terbungkus tadi dalam kardus panjang dengan kapasitas 2 ba-tang bibit tiap kardus. Sebelum kardus ditutup, semprotkan air sedikit pada kertas koran untuk menjaga kelembaban saja.Tutup rapat kardus yang dipakai untuk mengangkut dan bibit siap diki-rim. Eka

Sumber: Tabloid Peluang usaha, edisi 13 tahun V --03-16 Maret 2010

3 comments:

  1. JACKPOT yang besar hanya di AJOQQ :D
    WA : +855969190856

    ReplyDelete

  2. Britania Bekasi Hunian gaya Eropa harga 200jutaan
    Harga cash keras Rp 298 juta
    bebas banjir
    Rumah full bata merah Double dinding telah sold 800 unit
    Terdapat kolam ,taman dan joging track Free Biaya BPHTB,AJB,IMB.Listrik dan subsidi KPR 12-24,5jta

    Hubungi untuk survey Lokasi
    Ayu 081318601317

    Dp 17 Jutaan
    Cicilan 3juta /bulan
    Dp bisa dicicil selama 6-12 x

    KPR available :
    BRI,BTN,BCA,BSI,BNI

    bekasi rasa eropa rumah 200jutaan paling laris Britania bekasi

    #rumahmewah #britaniabekasi #hargarumahbekasi #rumahmurahdibekasi #propertybekasi #hargapropertybekasi #jualrumahtangerang

    https://bsmpropertytangerang.blogspot.com/
    https://twitter.com/PropertyTng
    https://www.instagram.com/sewapropertymurah/
    https://www.facebook.com/Properti-tangerang-110156497801428
    https://www.youtube.com/watch?v=sr1QbOxkmfE


    ReplyDelete