Sunday, November 1, 2020

Usaha Menggiurkan dari Pembibitan Tanaman


• Untung hingga 60% 

• Modal Kecil, Omset Bisa hingga Ratusan Juta 

Waktu pemeliharaan yang singkat membuat usaha pembibitan tanaman bisa dibilang tidak seberat proses budidayanya. Apalagi bibit tanaman keras dan buah akan selalu dibutuhkan sepanjang tahun, baik untuk kebutuhan budidaya maupun industri. Banyaknya permintaan bibit tanaman keras dan buah juga dipicu isu global warming. Seperti apa prospek usaha pembibitan kedua jenis tanaman tersebut? 

Usaha pembibitan tanaman buah dan tanaman keras sebenarnya sudah ada sejak zaman kolonial Belanda.Tetapi khusus bibit tanaman keras, baru mulai booming tahun 2004 ketika Pemerintah mengadakan gerakan nasional rehabilitasi hutan dan lahan serta penanaman satu juta pohon terkait isu global warming. Sedangkan usaha pembibitan tanaman buah masih terus mengalami peningkatan, tetapi tidak sampai mengalami peledakan yang berarti. 

Prospek dan Persaingan. Usaha pembibitan tanaman buah dan tanaman keras memiliki prospek yang sangat baik ke depannya untuk memenuhi pasokan kebutuhan buah dan kayu (untuk kebutuhan furniture, konstruksi rumah/ bangunan, kertas), serta kebutuhan program Pemerintah untuk rehabilitasi lahan dan lingkungan. Menurut Rico, Direktur Agrobisnis Online (Goodnews Agro) dari segi jumlah pelaku, persaingan usaha pennbibitan tanaman buah lebih ketat daripada tanaman keras. 

Lokasi Usaha Pembibitan. Usaha pembibitan tanaman buah ideal dilakukan di dataran rendah sampai menengah (0-500 m dpl), namun ada juga yang bisa dilakukan di atas 500 m dpl (misalnya jeruk dan durian). Dari kisaran tersebut daerah yang paling ideal untuk usaha pembibitan, yakni sekitar 300 m dpl (di atas permukaan laut). 

Sedangkan bibit tanaman keras dapat tumbuh mulai dari daratan rendah hingga tinggi dengan ketinggian 0-800 dpl dan kisaran suhu 20-27 derajat Celcius. Usaha pembibitan tanaman keras ini tidak tergantung dari musim, bisa dilakukan kapan saja. 

Adapun sentra usaha bibit tanaman buah, yakni Ragunan-Jakarta Selatan, Majalengka-Jawa Barat dan Purworejo-Jawa Tengah. "Wilayah Sumatera justru banyak mengannbil bibit dari Jawa," ungkap lr. Aryka Mai Tridasa, Owner PT Bio Hutanea. Usaha pembibitan tanaman keras lebih tersebar di pelosok (dengan kata lain selalu ada di tiap kabupaten), tetapi sentra terbesar berada di wilayah Purworejo-Jawa Tengah. 

Pemasaran. Daerah penyerap terbesar penjualan bibit tanaman buah dan tanaman keras yakni Jabodetabek dan Jawa Tengah. Eddy Soesanto, pemilik Tebuwulung Nursery mengatakan saat ini permintaan terbanyak bibit tanaman buah adalah lengkeng dataran rendah (seperti Lengkeng Satu Jari/tanpa biji, Diamond, Depok, Ping-Pong dan Itoh) seharga Rp 60-250 ribu/60 cm. 

Jenis buah terbaru yang masih menjadi incaran para kolektor tanaman buah, yakni Miracle Fruit (mirip buah melinjo) seharga Rp 40 ribu/30 cm dan Mamae Sapote (Sawo Raksasa berukuran 1,5 kg) seharga Rp 350 ribu/50 cm. Sedangkan untuk permintaan tertinggi bibit tanaman keras menurut Aryka, yakni bibit Sengon jenis Solomon, Morotai, Perancis dan Kanada seharga Rp 1.100- 6.000/30 cm. 

Kisaran ukuran bibit tanaman keras yakni 30 cm hingga 2 m (umur sekitar 4-6 bulan), sedangkan ukuran bibit tanaman buah sekitar 30-60 cm (umur 3-1 tahun). 

Pengemasan Bibit. Pengemasan bibit tanaman buah sebelum diangkut tidak rumit seperti halnya bibit tanaman keras. Bibit tanaman buah dalam polybag terlebih dahulu dibongkar dan dikurangi menjadi 1 kg yang awalnya berbobot 4 kg. Pengemasan pun harus dilakukan secara apik. Bagian ujung polybag diikat dengan tali supaya media tidak tumpah ruah, bagian batang bibit dibalut dengan kertas koran kemudian streples. Masukkan bibit terbungkus tadi dalam kardus panjang dengan kapasitas 2 batang bibit tiap kardus. Sebelum kardus ditutup, semprotkan air sedikit pada kertas koran untuk menjaga kelembaban saja. Tutup rapat kardus yang dipakai untuk mengangkut dan bibit siap dikirim. 

Cara pengangkutan tanaman keras yang paling ekonomis menurut Rico, yaitu bibit yang diangkut hanya berupa akar dan batang (tanpa daun dan polybag) supaya mempermudah pengiriman ke luar daerah. Bibit dikemas dalam dus atau styrofoam. 

Tanaman Buah. Dari kedua jenis usaha pembibitan tanaman tersebut menurut Aryka dan Rico, usaha pembibitan tanaman buah lebih menguntungkan dibandingkan dengan tanaman keras. Dengan waktu pemeliharaan yang sama mulai dari proses pembibitan sampai siap jual, bibit tanaman buah bisa dijual dengan harga yang jauh lebih tinggi. Misalnya bibit lengkeng hasil susuan siap jual setelah umur 3 bulan terhitung sejak awal proses susuan dijual seharga Rp 60-250 ribu/60 cm. Sedangkan bibit Jati dengan umur yang sama sejak awal perbanyakan biji dijual seharga Rp 1.500 - 2.000. 

Nah , pada halaman berikut, be-berapa profil pengusaha pembibi-tan tanaman (tanaman keras dan tanaman buah), bisa Anda contoh atau bisa Anda jadikan referensi bila Anda akan berusaha di bidang pembibitan. Eka 

---------------------------------------------------

Tips agar Sukses Menjalankan Usaha Pembibitan Tanaman 

Usahakan selalu mencari tanaman buah jenis baru untuk mena-rik minat para kolektor atau penghobi. Sebab bibit tanaman buah jenis baru memiliki harga yang tinggi dibandingkan dengan bibit tanaman buah yang banyak di pasaran.

Cara ekonomis untuk mendapatkan tanaman buah jenis baru dari luar negeri, yakni dengan melakukan penitipan belanja pada rekanan dekat yang kebetulan ke luar negeri. Pembelian tidak perlu dilakukan dalam jumlah banyak, sebab nantinya bisa diperbanyak sendiri, misalnya cukup 3-5 batang bibit. Sedangkan untuk mendapatkan tanaman jenis baru dari lokal cukup dengan trik sederhana, yakni barter alias menukar salah satu jenis bibit dengan bibit jenis lain milik para kolektor tanaman. 

Sebaiknya tidak selalu menjual habis bibit tanaman yang ada, sebab tidak menutup kemungkinan suatu saat jenis tanaman tersebut akan langka di pasaran. 

Tanaman keras lebih ekonomis diperbanyak melalui biji. Namun jika Anda mendapat kesulitan dalam mendapatkan benih tanaman keras, perbanyakan secara kultur jaringan (menanam potongan kecil dari tanaman dalam media agar-agar) bisa dilakukan jika benih yang dimiliki sangat terbatas. Misalnya dari hanya 100 butir benih bisa digunakan untuk membuat sekitar 45 ribu bibit dalam waktu 6 bulan. PT Bio Hutanea/Bio Nursery membuka kursus kultur jaringan tanaman keras dan penyediaan sarana kultur jaringan. Untuk info lebih lanjut bisa menghubungi PT Bio Hutanea di JI. Gas Alam Raya, Kav Melati No.11 Cimanggis, Depok, telp. (021) 87742118, 0812 1071505, http://www.bionursery.co.in.

Sumber: Tabloid Peluang usaha, edisi 13 Tahun V -- 03-16 Maret 2010

1 comment:

  1. ada 9 permainan poker menarik di AJOQQ :D
    ayo segera bergabung dan dapatkan bonusnya :D
    WA : +855969190856

    ReplyDelete