Hidup adalah perjalanan yang penuh tantangan, dan kisah ini adalah bukti nyata bagaimana ketekunan, keberanian, dan afirmasi positif dapat mengubah keterbatasan seseorang menjadi peluang besar. Maman Suryaman telah membuktikan dalam perjalanan hidupnya.
Saat menjadi mahasiswa, Maman, demikian sapaan akrabnya, harus berpeluh keringat sambil menjadi marketing sebuah asuransi. Semua itu ia lakukan karena tuntutan hidup. Kondisi usaha orangtuanya yang bangkrut dengan segudang utang ditambah sang ayah yang sakit-sakitan membuatnya harus mencari cara bisa mendapatkan uang.
Usai lulus Gontor tahun 2008, Maman mengabdi mengajar di Pesantren Adlaniyah di Pasaman Barat. Selama mengabdi, ia pernah menjadi utusan sebagai Uda dan Uni, bahkan ia pernah ikut dalam lomba Syarhil Quran se-Sumatera Barat. Meski gagal tidak juara, ini menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi Maman.