Monday, December 16, 2019

Nurman Farieka, Pemuda Bandung yang “Menyulap” Ceker Ayam Jadi Sepatu

KOMPAS/CORNELIUS HELMY HERLAMBANG--Nurman Farieka Ramdhany

Biasanya sepatu dibuat dari kulit sapi, tapi Nurman Farieka Ramdhany (34) membuat sepatu dari kulit ceker ayam. Bayangkan, berapa ceker ayam yang dipakai untuk sepasang sepatu.

Nurman “menyulap” kulit ceker ayam yang awalnya hanya limbah, jadi sepatu berharga hingga jutaan rupiah. Berkat usahanya, pedagang ceker ayam dan para pengrajin sepatu ikut mendapat rezekinya.

“Sayur … Sayur … Sayur ….” Dari kejauhan, teriakan suara Asep Solehudin (35) terdengar di Gang Subur, Kecamatan Regol, Kota Bandung, Rabu (11/12/2019). Suaranya memanggil pelanggan beradu keras dengan bunyi mesin sepeda motor yang dimodifikasi jadi gerobak sayur. Setelah melayani beberapa ibu rumah tangga, dia bergegas menuju rumah Nurman di gang sempit yang sama.


Saturday, December 14, 2019

Rizki Hamdani Mencetak Santri Berjiwa Bisnis

ARSIP SATU INDONESIA AWARDS--Rizki Hamdani saat berada di peternakan sapi yang dikelola oleh kelompok santri tani milenial di Pondok Pesantren Fathul Ulum Jombang, Jawa Timur, 9 September 2020.

Rizki Hamdani membantu mencetak ratusan santri berjiwa mandiri. Mereka tidak hanya mengerti agama, tetapi juga mengerti bisnis.

Citra pondok pesantren lekat dengan tempat orang menuntut ilmu agama semata. Namun, Rizki Hamdani (34) melihat para santri punya potensi besar untuk menjadi wirausaha. Ia pun mendorong ratusan santri di Jombang, Jawa Timur, terlibat dalam mengembangkan kewirausahaan sosial.

Saturday, December 7, 2019

Yohan Wijaya Membuat Limbah Sabut Kelapa Melanglang Buana

 

KOMPAS/MACHRADIN WAHYUDI RITONGA---Yohan Wijaya Noerahmat

Kejelian Yohan W Noerahmat (37) mencari celah penjualan kelapa dan produk turunannya berbuah manis. Sabut kelapa yang awalnya hanya limbah kini membuat bangga Indonesia saat sukses melanglang buana ke sejumlah negara.

Kejelian Yohan Wijaya Noerahmat (37) mencari celah penjualan kelapa dan produk turunannya berbuah manis. Sabut kelapa yang awalnya hanya limbah bisa ia sulap jadi produk yang sukses melanglang buana ke sejumlah negara.

Di bawah bendera Koperasi Produsen Mitra Kelapa (KPMK) di Pangandaran, Jawa Barat, setidaknya ada dua produk andalan Yohan dan kawan-kawannya sejak 2016. Pasar mengenal produk itu dengan sebutan cocopeat dan cocofiber.

Cocopeat digunakan sebagai media tanam dari sabut kelapa yang berbentuk halus seperti pasir. Sabut dengan serat yang lebih kasar menjadi cocofiber yang menjadi bahan baku furnitur hingga jok kendaraan kelas premium.

Kamis (12/11/2020), Yohan memperlihatkan salah satu gudangnya di Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi, Pangandaran. Tidak banyak produk yang tersimpan di sana karena sebagian besar isi gudang sudah dikirim ke sejumlah negara.