Saturday, October 19, 2019

Menambah Nilai Singkong

KOMPAS/DEFRI WERDIONO-Yosea Suryo Widodo menunjukkan tiwul dan gatot instan produksinya.

Lebih dari 20 tahun Yosea Suryo Widodo (40) mengangkat singkong, yang saat itu dipandang sebelah mata, jadi bernilai tambah. Romantisisme makanan tradisional berpadu dengan nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Romantisisme makanan tradisional hasil olahan singkong itu menyeruak, misalnya dalam sebuah pameran di Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Stan Yosea diserbu undangan. Setelah Yosea menjelaskan cara mengolah makanan tradisional dari bahan baku singkong, gatot dan tiwul instan langsung ludes diborong.


Tuesday, October 8, 2019

Bukalapak Kembangkan Potensi Warung

KOMPAS/KELVIN HIANUSA--Bukalapak menjalin kerja sama dengan Google Bisnisku dalam mengembangkan pelaku UMKM luring yang tergabung dalam Mitra Bukalapak pada Selasa (8/10/2019) di Jakarta. Dengan kerja sama itu, warung Mitra Bukalapak bisa muncul di pencarian Google, seperti akses lokasi, foto, dan penilaian konsumen.

Bukalapak fokus mengembangkan warung atau ritel luar jaringan yang tergabung dalam Mitra Bukalapak. Potensi warung dinilai masih sangat besar karena mayoritas transaksi belum melalui digital. Potensi itu akan semakin besar dengan pemberian akses digital terhadap warung.


Thursday, October 3, 2019

Imas Mintarsih Memutus Kemiskinan Lewat Bisnis Kerupuk Jengkol

KOMPAS/ANDREAS MARYOTO--Imas Mintarsih, pendiri usaha Oyoh De Kerupuk Jengkol. Berkat internet, Imas bisa menjual kerupuk jengkol hingga ke beberapa daerah.

Imas Mintarsih gadis, anak dari seorang petani. Tahun 2017, ia nekat seorang diri ke luar desa, yang terletak di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, menuju Jakarta. Berbekal kerupuk jengkol, ia mengikuti kompetisi wirausaha nasional.

Awalnya, Imas hanya membantu usaha orangtuanya menitipkan kerupuk jengkol di kantin sekolah. Setelah lulus sekolah, ia juga menitipkan kerupuk yang sama ke warung-warung.