Thursday, September 5, 2019

Menangkal Kerusakan Bisnis Gegara Disinformasi

----Laporan Pew Research Center 2019 seperti dikutip pada laporan "Protecting Brands From Malicious Misinformation" yang disusun oleh Harvard Business Review Analytic Services

Semakin banyak opsi untuk mengakses informasi, semakin banyak pula pihak yang berkepentingan memanipulasi informasi. Pebisnis harus menyiapkan strategi untuk merespons disinformasi, bahkan sebelum ancaman mewujud nyata

Bagi entitas bisnis, perkembangan teknologi informasi terus meretas keterbatasan untuk memperbesar peluang. Keberlimpahan informasi adalah "pasar" ide sekaligus dorongan inovasi yang tak berbatas.

Produk didesain lebih tepat merespons kebutuhan, pasar meluas, layanan pun lebih cepat. Cara kita mengarungi lautan informasi, pola konsumsi, sekaligus strategi bisnis berevolusi seiring adaptasi terhadap perkembangan teknologi.

Raynanda Gunawan Ciptakan Digitalisasi Sekolah lewat Qualitiva

--Raynanda Gunawan (Foto Sosok)

Berawal dari proyek tugas akhir sekolah, Raynanda Gunawan (28) menciptakan aplikasi Qualitiva.id. Aplikasi ini memudahkan pihak sekolah dalam menjalankan kegiatan belajar-mengajar tanpa harus bertatap muka.

Berawal dari proyek tugas akhir sekolah, Raynanda Gunawan (28)  menciptakan aplikasi Qualitiva.id. Aplikasi lokal asal Sumatera Selatan ini memudahkan pihak sekolah dalam menjalankan kegiatan belajar-mengajar tanpa harus bertatap muka. Pada masa pandemi Covid-19, aplikasi ini telah  digunakan oleh ratusan sekolah, bahkan merambah hingga ke ujung timur Indonesia.

Wednesday, September 4, 2019

Subagyo Mengembangkan Potensi Agrowisata Desa Nampurejo

KOMPAS/ESTER LINCE NAPITUPULU--Subagyo

Desa Nampurejo, Kabupaten Purwodadi, Jawa Tengah, bukan hanya dikenal dengan lorong mahoninya yang jadi spot berselfi ria. Desa ini juga mulai dikenal sebagai percontohan pengembangan tanaman obat keluarga atau toga dan tanaman langka berkhasiat untuk kesehatan serta salah satu desa argowisata. Geliat Desa Namuprejo sebagai desa agrowisata mulai dikembangkan Subagyo (54), putra daerah setempat.

Memasuki lokasi rumah Subagyo di RT 002 RW 001 Desa Nampurejo, hamparan beragam tanaman berwarna-warni mulai dari area depan hingga areal sekitar 1 hektar. Tanaman adas (Foenuiculum vulgare) yang berwarna hijau terlihat mencolok mulai tersusun rapi membentuk lorong jalan bagi pengunjung. Banyak tanaman berkhasiat yang tertata di halaman. Semakin menuju ke bagian belakang, tampak beragam pohon berbuah begitu menggoda pengunjung untuk memetik dan menikmatinya. Salah satu yang mencolok adalah hamparan pohon jeruk siam yang berbuah banyak.